Meski memasuki panen para petani ketela di Gunungkidul justru mengeluh anjloknya harga jual ketela yang hanya Rp 1.000 perkilogram. Akibatnya, sebagian besar petani memilih mengolah ketela menjadi gaplek, dengan harapan mampu dijualnya seharga Rp 2.000 perkilogram. Salah satu petani di Karangasem, Paliyan Suharsi bilang, untuk biaya operasional panen dan pembuatan gaplek juga tidak sedikit. Petani berharap pemerintah membangun pabrik pengolahan ketela, agar petani bisa menjual langsung tanpa harus mengubah menjadi gaplek, dengan harga yang cukup. (20/8/2014)
0 Comments