Banyaknya limbah biji salak dari pembuatan
keripik salak, bakpia, atau lainnya di dusun Gadung Bangunkerto Turi Sleman membuat
mahasiswa FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta memiliki ide menjadikan Biji
Salak sebagai Asesoris Produk Kerajinan Lokal di Yogyakarta. Ketua tim, Puspa
Hening bilang, selain biji salak dengan penambahan motif tokoh-tokoh wayang
yang ada di Indonesia seperti Nakula, Sadewa, Srikandi,
Werkudara, ini memiliki nilai jual seni tinggi. Bahkan dari kerajinan biji
salak diperoleh omzet sebesar 760 ribu rupiah. Pesanan berasal dari Jambi,
Pontianak, Tarakan, Lombok, Manado, dan kota lain.
(4/6/2014)
0 Comments