Upacara kirab tebu temanten atau cembengan merupakan rangkaian prosesi selamatan menyambut musim giling. Kirab diawali dengan pengambilan puluhan batang tebu dari lokasi lahan kemudian dijadikan dua ikatan atau sepasang temanten yang diberi nama Kyai Dhito dan Nyai Manis. Keduanya dinaikkan kereta kuda dan dikirab dari Gedung Madu Candhya dengan dikawal satu bregada prajurit dari Pedukuhan Kalipakis disertai beberapa kelompok kesenian tradisional dan drumband. Kirab menuju Masjid An-Nur Madukismo, untuk 'dinikahkan' dengan mas kawin uang Rp 5.500 tunai. Setelah 'dinikahkan' sepasang temanten tersebut dikirab mengelilingi kompleks Madukismo. (29/4/2014)