pan: Bank Sampah Awalnya Jadi Bahan Ejekan, Ternyata Diminati

By poetry - 00.47



Bank sampah layaknya menabung disebuah bank, tapi bukan uang yang disetor  melainkan sampah berupa kardus, botol plastic dan kertas kini banyak diminati. 

Atika Sri Haryati bersama ibu-ibu warga kampong  Kauman Kraton Jogja memulai usaha patungan untuk membeli modal bank  berupa buku nasabah, spanduk, timbangan digital, dan kebutuhan lain, total 1 juta rupiah. Dari sampah –sampah itu masing-masing dihargai untuk plastic Rp 1.000,-/kg, kardus Rp 1200,-/kg, botol atau gelas plastic Rp 1200/kg, botol gelas perbiji Rp 500. 

Sedangkan potongan 20% dilakukan untuk kepengurusan bank sampah. Selain membantu pengelolaan sampah, cara ini memberikan kesadaran masyarakat pentingnya kebersihan lingkungan, bahkan masyaarakat bisa mendapatkan income dari limbah yang dimiliki.

  • Share:

You Might Also Like

0 Comments